Skip to main content

Posts

POETICAL URGENCY

 
Recent posts

AINSIJAM (2022)

  Ainsijam  (2022)  by Gabriel Aries  My architectural education shapes my approach to sculpture, consistently integrating considerations of surrounding spaces and public elements. A recent commissioned piece for the Tumurun Museum embodies this approach, with its concept deeply rooted in the cultural heritage of Solo, where the museum is located. The work draws inspiration from the traditions of Solo’s royal court, including elements of color, material, and the city’s historical openness to European influences. Each stage of Gabriel Aries' artistic journey reflects a profound exploration that enriches his spiritual life. The piece titled *Ainsijam*signifies harmony was conceived following his Umrah pilgrimage. The design is influenced by the architectural elegance and material beauty found in structures surrounding the Grand Mosque and the Prophet’s Mosque. The architectural and interior elegance of the Prophet's Mosque, with its harmony of green, white stone, and b...

OPEN ARMS - LENGAN TERKEMBANG (Yayasan Selasar Sunaryo)

P ada 25 Agustus 2023, Yayasan Selasar Sunaryo mengadakan sebuah lokakarya sebagai bagian dari program Open Arms/Lengan Terkembang. Lokakarya yang berfokus pada tata kelola/manajemen seni melibatkan individu maupun kolektif seniman difabel beserta para pendamping dan fasilitator mereka. Tujuan lokakarya ini adalah memberikan pemahaman tentang aspek-aspek manajerial yang tercakup dalam berbagai kegiatan produksi, distribusi dan apresiasi seni rupa Fasilitator sesi pertama lokakarya yang berjudul 'Aspek-aspek Tata Kelola Seni Rupa' adalah seniman Bandung Gabriel Aries dan manajer program Open Arms, Agung Hujatnikajennong. Dalam sesi ini, mereka berbagi tentang pola kerja dan langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mendukung karir kesenimanan. Selain pemetaan ruang-ruang seni rupa di Indonesia, materi sesi ini juga mencakup strategi promosi karya-karya seniman, seperti menyusun CV dan portofolio, serta merancang konten website dan media sos ial. Sesi kedua lokakarya berjudul ‘Pe...

ART Jakarta GARDEN 2022

I like trips abroad because every trip abroad makes me realize more and more that every place has its unique random form around the city. And it's sometimes based on their visual cultural identity. All the inspired objects are shown clearly in the form of the architecture as well as in the details attached to it Understanding the character of the shape in the details of the architect and objects around the city makes us understand the cultural richness of the people and the values that are valued in that place. in these forms there is cultural acculturation that requires a big heart to accept it, it takes tens or even hundreds of years of war it takes the sacrifice of lives and an immeasurable sense of loss - Gabriel Aries -  

“Seni Rupa Kontemporer ¿”

  Dalam karya ini memperlihatkan bagaimana keseimbangan dapat dibangun dari pengolahan material-material yang menunjukkan sifat yang amat bertentangan. Dengan mengolah material natural (utamanya batu) dan material industrial (seperti resin dan akrilik) dalam sebuah konfigurasi estetis yang harmonis. Melalui metafor-metafor tersebut, Gabriel mempelajari bahwa harmoni dan keseimbangan tidak selamanya dicapai hanya dengan kesetaraan, bahwa pertentangan tidak selamanya diatasi melalui justifikasi benar dan salah, dan bahwa harmoni dapat dicapai melalui kesesuaian. Judul yang saya pakai yaitu “kala” yang bermakna momen dalam Bahasa Indonesia, serta bermakan “Art”dalam Bahasa Hindia. Sebuah momen dalam kehidupan selalu terkait langsung dengan gerak (putaran) dan waktu (momen). KALA  White marble, lycal, gold metal, kinetik   40 x 47 x 17 cm  2020

POETICAL VECTOR

TRIBUTE to G. SHIDARTA Bagi saya penting bagi seorang seniman dalam satu moment untuk bicara bukan tentang gagasan pribadinya saja. Dengan memberikan diri kesempatan untuk merespon dan membaca ulang kecenderungan karya seniman lain, apalagi seorang maestro dibidangnya, seperti memberi nafas baru dan sudut pandang baru dalam melihat kehidupan.   Sikap G.Sidharta yang selalu mau mencari celah-celah diskusi ditengah-tengah konflik adalah hal yang sangat menginspirasi  saya. keenganannya dikotak-kotakan dalam frame sebuah gaya apapun membuatnya memiliki kebebasan berkespresi dan bereksperimen baik dengan bentuk maupun warna. Walaupun ada beberapa point pendekatan beliau yang saya kurang sepakati seperti pengahargaan terghadap karakter material.  Tapi tidak membuat kekaguman saya luntur akan pencapaian G.Shidarta dan sejarah yang telah beliau ukir sebagai pondasi seni rupa Indonesia - gabriel aries -   KALYPTRA 2020 MARBLE,  LYCAL,  GOLD PLATED 23 X 29...

USE YOUR ILLUSION - Edwins Gallery - Jakarta

Proses kreasi saya pada seri karya-karya ini  dimulai dari melihat kemungkinan bentuk dari raw  materials yang mungkin tercapai saat dikombinasikan dengan material lain yang berbeda karakter, warna, ataupun berbeda ukurannya. Buat saya karya ini bicara tentang  bagaimana saya memberikan ilusi itu adalah bagaimana cara kita melihat sesuatu itu bukan hanya dipengaruhi oleh mata tapi juga dipengaruhi oleh pikiran jadi di satu sisi mata mempengaruhi pikiran di satu sisi lain pikiran mempengaruhi mata Pada proses berkarya saat saya menentukan material batu dan berpikir mengenai bentuk apa yang mungkin dicapai oleh material tersebut saat dikomunikasikan dengan material lain.  dititik itu saya berimajinasi, pikiran saya menciptakan sebuah gambaran bentuk yang nantinya akan direalisasikan menjadi kenyataan seperti halnya ilusi di mana kebenaran dibangun dari sugesti visual-visual yang saya dapatkan hadir dari pengalaman estetis yang ban...