Skip to main content

USE YOUR ILLUSION - Edwins Gallery - Jakarta




Proses kreasi saya pada seri karya-karya ini  dimulai dari melihat kemungkinan bentuk dari raw  materials yang mungkin tercapai saat dikombinasikan dengan material lain yang berbeda karakter, warna, ataupun berbeda ukurannya.

Buat saya karya ini bicara tentang  bagaimana saya memberikan ilusi itu adalah bagaimana cara kita melihat sesuatu itu bukan hanya dipengaruhi oleh mata tapi juga dipengaruhi oleh pikiran jadi di satu sisi mata mempengaruhi pikiran di satu sisi lain pikiran mempengaruhi mata

Pada proses berkarya saat saya menentukan material batu dan berpikir mengenai bentuk apa yang mungkin dicapai oleh material tersebut saat dikomunikasikan dengan material lain.  dititik itu saya berimajinasi, pikiran saya menciptakan sebuah gambaran bentuk yang nantinya akan direalisasikan menjadi kenyataan seperti halnya ilusi di mana kebenaran dibangun dari sugesti



visual-visual yang saya dapatkan hadir dari pengalaman estetis yang banyak dipengaruhi dari berbagai macam hal, seringkali dari bentuk arsitektur dan detail-detail pada bangunan. Saya tertarik dengan kepandaian teknik kuncian yang diperlihatkan oleh struktur bangunan. Juga detail yang sangat efisien, mengedepankan fungsi dari tiap bentuk, bukan sekedar asesoris.

Bagi saya sebuah karya seni tidak melulu harus menciptakan provokasi-provokasi tanpa solusi, apalagi hanya sekedar mencari sensasi. Seni memiliki posisi yang sama tingginya dengan agama dan sains. Seni harus bisa memberikan dampak positif jiwa-jiwa manusia. 




PADAN
Stone, Acrylic, Polyresin
66 x 34 x 26cm
2020


TEMU
Stone, Acrylic, Polyresin
39 x 34 x 18cm
2020


SANGGA
Stone, Acrylic
17 x 69 x 24cm
2020

SARU Series
Stone, Acrylic,Playwood
D. 110 cm
2020



RELUNG
Stone, Acrylic, Polyresin
34 x 45 x 12cm
2020



Comments

Popular posts from this blog

POETICAL VECTOR

TRIBUTE to G. SHIDARTA Bagi saya penting bagi seorang seniman dalam satu moment untuk bicara bukan tentang gagasan pribadinya saja. Dengan memberikan diri kesempatan untuk merespon dan membaca ulang kecenderungan karya seniman lain, apalagi seorang maestro dibidangnya, seperti memberi nafas baru dan sudut pandang baru dalam melihat kehidupan.   Sikap G.Sidharta yang selalu mau mencari celah-celah diskusi ditengah-tengah konflik adalah hal yang sangat menginspirasi  saya. keenganannya dikotak-kotakan dalam frame sebuah gaya apapun membuatnya memiliki kebebasan berkespresi dan bereksperimen baik dengan bentuk maupun warna. Walaupun ada beberapa point pendekatan beliau yang saya kurang sepakati seperti pengahargaan terghadap karakter material.  Tapi tidak membuat kekaguman saya luntur akan pencapaian G.Shidarta dan sejarah yang telah beliau ukir sebagai pondasi seni rupa Indonesia - gabriel aries -   KALYPTRA 2020 MARBLE,  LYCAL,  GOLD PLATED 23 X 29...

AINSIJAM (2022)

  Ainsijam  (2022)  by Gabriel Aries  My architectural education shapes my approach to sculpture, consistently integrating considerations of surrounding spaces and public elements. A recent commissioned piece for the Tumurun Museum embodies this approach, with its concept deeply rooted in the cultural heritage of Solo, where the museum is located. The work draws inspiration from the traditions of Solo’s royal court, including elements of color, material, and the city’s historical openness to European influences. Each stage of Gabriel Aries' artistic journey reflects a profound exploration that enriches his spiritual life. The piece titled *Ainsijam*signifies harmony was conceived following his Umrah pilgrimage. The design is influenced by the architectural elegance and material beauty found in structures surrounding the Grand Mosque and the Prophet’s Mosque. The architectural and interior elegance of the Prophet's Mosque, with its harmony of green, white stone, and b...